0 Comment
Kerusakan di (GBK), dari pembatas Akrilik Hingga Taman, sejumlah fasilitas di stadion GBK mengalami kerusakan pasca - final Piala Presiden, akibat kerusuhan suporter, pembatas akrilik rusak, pintu rusak, bahkan 80% taman seluas 4,8 hektar juga dirusak suprter.

 Sejumlah fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, rusak pasca-final Piala Presiden pada Sabtu (17/2/2018) malam.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu fasilitas yang rusak yakni pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dengan area lapangan.

"Kalau melihat kerusakannya kan saya kira tidak terlalu besar ya. Kalau cuma tadi kami lihat bersama di GBK itu hanya 7 segmen akrilik yang memang roboh," ujar Basuki seusai meninjau kawasan GBK, Senin (19/2/2018).

Selain itu, Basuki menyebut kerusakan juga terjadi pada taman di sekeliling SUGBK. Dia menyebut kerusakan taman mencapai 80 persen. "Taman ini (di GBK) ada 4,8 hektar, yang rusak sekitar 80 persen," ujarnya.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, fasilitas lainnya yang rusak akibat pertandingan final yang mempertemukan Persija Jakarta versus Bali United itu, salah satunya kerusakan pintu masuk SUGBK.

"Taman, kemudian pintu 7, pintu 9, lalu pembatas penonton dengan lapangan itu ada frame kerangka akrilik, ada 7 segmen, 1 segmennya 1 meter-lah, jadi 7 meter kira-kira itu lepas," kata Winarto.

Fasilitas lainnya yang rusak yakni lipatan (flip up) sebuah kursi penonton yang lepas. Namun, flip up kursi itu sudah dipasang kembali. Menurut Basuki, semua kerusakan itu bisa diperbaiki dalam beberapa hari, kecuali kerusakan taman yang harus ditanami rumput dan tanaman kembali.

Basuki menyampaikan, taman yang rusak itu akan segera diperbaiki. Dia menyebut perbaikan taman membutuhkan waktu yang cukup lama. Meskipun begitu, Basuki optimistis perbaikan taman akan selesai sebelum Asian Games berlangsung pada Agustus mendatang.

"Ini kan dia butuh waktu. Makanya kami kan curi start untuk nanam-nanam ini, ini pasti kami tanami lagi, kami masih punya Maret, April, Mei, Juni, masih okay," kata Basuki.

Tak hanya rusak, taman di kawasan GBK itu juga masih dipenuhi sampah. Sampah-sampah itu didominasi plastik, bungkus makanan, dan styrofoam.

Post a Comment Blogger

Kenapa Desain Mobil Kotak Di Jepang Sangat Laku?

Jepang adalah salah satu negara dengan teknologi yang maju. Sumber daya manusia mereka yang dispilin dan cerdas membuat negara ini terus ...

 
Top